Alternatif 2:
Bagi yang budget-nya agak banyak dan suka naik kereta api, Kereta Api Bisnis Gumarang bisa jadi pilihan. Ongkosnya jauh lebih besar daripada kalau naik Kertajaya, yakni 130 ribu kalau hari biasa. Kalau hari libur bisa naik menjadi 180 ribu.
Bagaimana caranya?
Pertama, sampean ke Stasiun Turi, Surabaya. Usahakan sampai di stasiun sebelum kereta berangkat. Keberangkatan kereta pada pukul 17.00 WIB. Kemudian beli tiket di loket. Loketnya tidak sama dengan loket kereta ekonomi. Ada tempat khusus untuk menjual tiket bisnis dan eksekutif. Bedanya lagi dengan tiket ekonomi Kertajaya, tiket kelas bisnis dan eksekutif bisa dipesan 30 hari sebelum keberangkatan dan ukurannya lebih besar dan lebar.
Selain lewat Stasiun Turi, Anda juga bisa memilih naik lewat stasiun Dapur, Lamongan yang jaraknya lebih dekat dari Pondok Kranji. Untuk menuju ke Stasiun Dapur, Anda bisa naik angkot merah di Telon Banjaranyar jurusan pertigaan Semlaran. Tiba di Semlaran, Anda bisa naik bis jurusan Surabaya dan minta turun di Stasiun Dapur. Ongkosnya kalau dulu sih 2 ribu.
Di St. Dapur ini, Kereta berangkat pukul 18.00 WIB karena menunggu kedatangannya dari stasiun pemberangkatan pertama, yakni Stasiun Turi.
Setelah itu, nikmati saja perjalanan Anda di atas kursi yang tentu saja lebih empuk dan lebih nyaman dibandingkan kursi Kertajaya. Ada lagi, Kereta Gumarang tidak sesesak dan sekacau kereta Kertajaya.
Biasanya, kereta tiba sekitar pukul 07.00 WIB. Bukan di St. Senen, tapi di St. Gambir. Stasiun ini merupakan ‘stasiunnya’ kereta-kereta bagus (bisnis dan eksekutif). Dan kebalikan dari St. Senen.
Di St. Gambir, Anda akan melihat Tugu Monas yang terkenal itu, karena jaraknya memang berdekatan. Bahkan, hanya dibatasi pagar pemisah. Setelah itu, untuk menuju ke Ciputat/Buncit, Anda bisa naik bis kopaja P.20 jurusan Terminal Lebak Bulus. Selanjutnya? Lakukan seperti yang sudah saya jelaskan pada bagian pertama.
Sampai ketemu di alternatif 3
Selasa, 22 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
Popular Posts
-
Assalamu'alaikum Wr Wb Update hasil TM Fesban Nusantara 8 di ponpes Tarbiyatut Tholabah. Yg diselenggarakan Wasiat Jakarta. JUKLAK (P...
-
Oleh: Drs. H. Hamid Syarif, MA* Pada awalnya, para the founding father pondok pesantren; kiai, ulama, masyayikh, dan asatidz mendirikan atau...
-
Siaran Pers: IKATAN JURNALIS UIN KUTUK PERAMPOKAN DAN PEMBUNUHAN MAHASISWA UIN Senin 25 Januari pukul 14.00 siang telah terjadi perampokan...
-
📢Dibutuhkan !!! Relawan Full Timer untuk Umum/Mahasiswa🇮🇩 🔥(Hanya untuk sekitar 25 orang yang Komitmen) 🔥 ❗Info Recruitement tim Rel...
-
Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah kembali berduka. H. Qomaruddin Mahmud, Ketua Yayasan Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran meninggal dunia...
-
Salah satu kegiatan wasiat yang dilaksanakan di Kediaman Senior-Pembina Wasiat, Ahmad Millah, Ciputat (2010)
-
Tetaplah Bodoh, Tetaplah Lapar Membaca tentang Steve Jobs, sang pendiri raksasa komputer dunia Apple, saya teringat salah satu pe...
-
Dalam rangka memperingati Haul KH Musthofa tahun 2013 ini, PP Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan Jawa Timur, menggelar berbagai ...
-
Malam itu saya sengaja membuka-buka buku Album Kenangan MA Tabah milik saya. Di halaman pertama daftar guru, mata saya langsung tertuju p...
-
🎉🎉Welcome Oktober!!!🎉🎉 🎊Datang dan Meriahkan!!!🎊 💫 *Terbuka untuk umum*💫 Dalam rangka memeriahkan Milad ke-28, *Him...
0 comments:
Posting Komentar