web 2.0
Tampilkan postingan dengan label base camp. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label base camp. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 Desember 2015

LPJ Pengurus Wasiat 2013 - 2015 Diterima

Alhamdulillah Laporan pertanggung jawaban (LPJ) Pengurus WASIAT JAKARTA masa khidmad 2013-2015 telah selesai dan alhamdulillah di trima oleh forum. Kami atas nama pengurus WASIAT jakarta Periode 2013-2105 dengan kerendahan hati mengucapkan trimakasih sebesar-besarnya pada pembina, pengurus dan seluruh anggota wasiat jakarta. juga kami ucapkan pada senior-senior dan patner kerja yang selama ini mendukung kegiatan WASIAT baik berupa dukungan moril maupun materil.

Kami mohon maaf atas kekurangan, kesalahan dan kelemahan kami sebagai pengurus yang masih belum mampu memberikan sesuai dengan harapan semuanya, kami mohon maaf.

Sekali, kami ucapkan trimakasih. Trimakasih untuk semuanya.

Ttd
Pengurus WASIAT JAKARTA 2013-2015

A.n; Abdurrohman wahid (Ketua umum wasiat 2013-2015)

Sabtu, 21 November 2015

Selamat dan Sukses MUBES V WASIAT

Selamat dan Sukses MUBES V 
Wadah Silaturrahim Alumni Tarbiyatut Tholabah 
Kranji Paciran Lamongan di Jakarta
( WASIAT )

Bogor, 20 s.d. 22 Nopember 2015

Minggu, 15 Juli 2012

Selamat, 3 Warga Wasiat Diwisuda di UIN Jakarta

CIPUTAT - Selamat atas diwisudanya 3 (tiga) orang sahabat warga Wadah Silaturrahim Alumni Tarbiyatut Tholabah (WASIAT) Jakarta. Ketiga orang itu adalah: Abrokhul Isnaini, Haris Maulana, dan Umma Auliaul Hidayah. Mereka diwisuda di kampus mereka, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu (14/7). Selamat, semoga ilmunya bermanfaat dan menjadi jalan kebaikan di masa depan.

Kamis, 12 April 2012

Ada Wasiat di Bukan Empat Mata

“Kembali ke Laptooooppppp...”
” Puasss...Puasss...”

Masih ingat dengan jargon-jargon andalan itu? Tukul Arwana yang fenomenal dengan gaya khasnya kembali menghibur pemirsa untuk menemani malam anda dalam program Bukan Empat Mata.

Dalam setiap episode-nya, Tukul selalu mengundang kelompok berbeda. Ia mengundang berbagai organisasi dan kelompok masyarakat untuk menyaksikan langsung acaranya tersebut. Ini merupakan salah satu caranya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, dan tentu saja menaikkan rating acara.

Rabu, 04 April 2012

Wasiat Gelar Khataman dan Tahlilan

CIPUTAT - Walaupun jauh dari rumah, jauh dari pondok, Alumni Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan (WASIAT) di Jakarta tak lupa dengan ritual dan kebiasaan baik yang dilakukan di kampung maupun di pondoknya. Salah satu kebiasaan baik yang tetap dijaga adalah khataman Al-Qur'an dan Tahlil.

Malam itu bertepatan dengan Haul KH Moh. Baqir Adelan, warga Wasiat berkumpul di Graha Paramuda, Ciputat. Kediaman mantan Ketua Umum Wasiat dan mantan Ketua Umum IKBAL TABAH, H. Abdullah Mas'ud. Acara dibuka dengan khataman Al-Qur'an; tiap orang membaca 1 juz tersendiri. Kemudian, acara dilanjutkan dengan bacaan shalawat Nabi dan Marhabanan.

Jumat, 29 Juli 2011

Jadwal Lomba Agustusan WASIAT 2011

Menjelang Lomba Agustusan & Libur Lebaran Tiba, Wasiat berencana akan mengadakan lomba Agustusan diharapkan kepada semua warga WASIAT untuk turut serta dalam acara ini.

ADWAL ACARA
PERLOMBAAN AGUSTUSAN 2011
Wadah Silaturrahim Alumni Tarbiyatut Tholabah (WASIAT) Jakarta
Hari Minggu, 7 Agustus 2011
Di Halaman Rumah H. Abdullah Mas’ud

WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
07.00-08.00 Persiapan & Pemberangkatan Menuju Lokasi Kordinator Acara
08.00-09.00 Ramah Tamah dan Registrasi Anggota Wasiat
09.00-10.00 Pembukaan, agenda :
1. Pembukaan
2. Pembacaan kalam ilahi
3. Lagu Indonesia Raya dan Mars Tabah
4. Sambutan Panitia
5. Sambutan Ketum Wasiat
6. Sambutan Pembina Wasiat & Peresmian Panitia Perlombaan
10.00-11.00 LOMBA CATUR Fathur Rozi (Koord)
LOMBA KARTU POCKER Farih Arisoni (Koord)
11.00-12.00 LOMBA CEPAT SMS Majius Sulthon (Koord)
12.00-12.30 Istirahat, Sholat Dhuhur Masing-Masing
12.30-13.30 LOMBA KEPRUK PLASTIK Nafisul Qodar (Koord)
13.30-14.30 LOMBA PAKU BERGROUP Moh. Khoiruddin (Koord)
14.30-15.30 LOMBA LARI BALON BERGROUP Nur Nuzulla (Koord)
15.30-16.30 BERDIAM DIRI DI MOTOR M. Husnan Hadi (Koord)
16.30-17.30 LOMBA LARI SARUNG BERGROUP M. Fatih T. Yudin (Koord)
17.30-18.30 Persiapan Buka Puasa & Shalat Maghrib Panitia
18.30-19.30 Persiapan Shalat Tarawih Berjamaah Masing-Masing

Penting:
a. Pendaftaran dimulai Pada Tanggal 26 Juli-07 Agustus 2011
b. Pendaftaran bisa sms langsung ke Saudara Nurdiansyah/Zibad/Rohul dan
bisa lewat Facebook Wasiater/Wasiat Jakarta
c. Seluruh Peserta bisa mengikuti seluruh Lomba yang ada dan tidak dipungut
biaya.
Jakarta, 21 Juli 2011
Mengetahui,

Nurdiansyah
Ketua Pelaksana

Selasa, 22 Juni 2010



Keluarga besar Wadah Silaturrahim Alumni Tarbiyatut Tholabah Kranji di Jakarta sedang berpose bersama usai acara resepsi pernikahan pembina WASIAT, H. Abdullah Mas'ud & Margareth AH.

Semoga pernikahan yang penuh berkah dan karunia Allah SWT.

Sabtu, 24 April 2010


Salah satu kegiatan wasiat yang dilaksanakan di Kediaman Senior-Pembina Wasiat, Ahmad Millah, Ciputat (2010)

Hadrah Washiyyatul Musthofa Tampil di Resepsi Cak Ud


Grup Hadrah yang digawangi anak-anak Alumni Tarbiyatut Tholabah di Jakarta, Washiyyatul Musthofa, sedang tampil dalam acara resepsi pernikahan Cak Mas'ud.


Untuk menjaga tradisi dan mengingatkan kembali ajaran yang diperoleh di pondok, alumni Tarbiyatut Tholabah di Jakarta (WASIAT Jakarta) selalu rutin mengadakan acara keagamaan. Ini adalah pose mereka sesaat usai melaksanakan doa bersama Akhir dan Awal tahun Hijriyah (2010).

Kegiatan ini bertempat di base camp Wasiat Putri, di Ciputat.


Keluarga Besar Wasiat Jakarta berpose bersama dalam acara Resepsi Pernikahan Senior sekaligus Pembina WASIAT, H. Abdullah Mas'ud yang menyunting Ketua Umum IPPNU, Margaret A. di Graha Zeni, Matraman, Jakarta.

Senin, 20 April 2009

Anak Kedua Ahmad Millah Lahir

JAKARTA - Alhamdulillah, telah lahir anak kedua Bapak Ahmad Millah, Pembina sekaligus senior Wadah Silaturrahim Alumni Tarbiyatut Tholabah Kranji di Jakarta (WASIAT). Anak perempuan itu lahir pada malam hari Selasa, 14 April 2009 yang lalu. Ia dilahirkan di Klinik Syarif Hidayatullah UIN Jakarta dengan berat normal dan dalam keadaan sehat wal afiyat. Ibunya, Mbak Wiwin, juga sehat wal afiyat.

Ahmad Millah sangat bersyukur dengan kelahiran adiknya Dicky itu. Keingianannya mempunyai anak perempuan terkabul--setelah anak pertama lelaki. Dia berharap, kelak anaknya bisa menjadi anak yang sholihah, berbakti pada kedua orang tuanya, berguna bagi bangsa, agama, dan NU (Nahdhatul Ulama). [KHO]

Ahmad Millah dan Mbak Win dalam sebuah acara WASIAT, Jakarta.

Minggu, 12 April 2009

Ulang Tahun ke 34 Cak Ud

Ketua Umum WASIAT, Moh. Shorih Al Kholid (kanan), menyerahkan hadiah buku persembahan warga WASIAT "Cak Ud di Mata Kami" kepada Cak Ud (kiri) pada hari ulang tahunnya yang ke 34. Buku tersebut berisi kumpulan komentar, saran, kesan, gambaran, dan pandangan warga Wasiat terhadap sosok Cak Ud.

Sabtu, 21 Februari 2009

Tim Hadrah WASIAT














Jumat, 13 Februari 2009

Tahlilan untuk Pak Wujud

Sebagaimana biasa, tiap kali ada keluarga di Tarbiyatut Tholabah yang meninggal, teman-teman Wasiat selalu mengadakan doa bersama. Seperti juga malam itu. Setelah mendengar meninggalnya salah satu sesepuh guru di Tarbiyatut Tholabah, Pak Wujud, teman-teman langsung berinisiatif untuk kirim doa. Jadilah, pada Senin malam (9/2/09) mereka membaca yasin dan tahlil bersama. Acara dilaksanakan di base camp Wasiat Jakarta.

Acara baca Yasin dan tahlil dipimpin langsung oleh ketua umum Wasiat, M Shorih Kholid. Walaupun tidak seluruh anggota bisa datang dan berkumpul, namun kedatangan beberapa teman yang tinggal di sekitar base camp sudah cukup mewakili.

Setelah doa selesai, perbincangan mengenai sosok Pak Wujud pun mengalir begitu saja. Tanpa dikomando. Tiap-tiap orang pun bercerita tentang kenangannya. Tak terasa adzan Isya' terdengar berkumandang di musholla dekat base camp. [KHO]

Selasa, 03 Februari 2009

Nonton Bareng Persela di Stadion Gelora Bung Karno

1 Februari 2009 kemarin adalah hari penting untuk warga Lamongan di Jakarta. Tim kesayangan mereka, Persela bertandang ke Jakarta melawan Persija Jakarta dalam lanjutan Kompetisi Indonesia Super League. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Persela tidak mesti main di Jakarta dua kali dalam setahun. Maklum, mereka belum tentu lolos ke babak 4 besar.

Ratusan LA Mania (sebutan untuk suporter Persela) berangkat dari Lamongan dengan kereta Express Kertajaya. Sesampai di Stasiun Senen Jakarta, mereka dijemput oleh The Jak Mania dengan 10 bus mini untuk diantar ke Stadion Lebak Bulus. Di stadion itulah mereka menginap sebelum menyaksikan pertandingan esok harinya. Sambutan yang sama pun akan diberikan apabila The Jak bertandang ke Jawa Timur. LA Mania dan The Jak Mania memang bersahabat sejak dulu.

Tak ketinggalan juga dengan warga Lamongan di Jakarta. Bu Sri, salah seorang sesepuh warga Lamongan di Jakarta bahkan membagikan kaos Persela untuk masyarakat Lamongan di Jakarta. Termasuk pula arek-arek Wasiat. Tak cukup itu, arek-arek Wasiat pun mendapatkan tiket gratis untuk nonton.

Dengan dikoordinir oleh Abrohul Isnaini, kaptem tim futsal Wasiat, arek-arek berangkat ke Stadion. Kami nonton di tribun suporter bersama LA Mania lainnya. Jumlah suporter Persela tampak sedikit dibanding suporter Persija yang memadati sebagian stadion. Suara mereka bergemuruh memenuhi Stadion Gelora Bung Karno. Namun, meski jumlahnya kecil, LA Mania tetap bersemangat meneriakkan yel-yel untuk mendukung kesebelasan mereka. Sorak-sorai penyemangat pun tiada henti diteriakkan.

Dua orang pemandu sorak yang berdiri di atas pagar tiada henti memberi komando LA Mania untuk terus bernyanyi sambil mengibarkan bendera atau syal Persela. Seluruh suporter Persela berdiri mengangkat tangan dan bertepuk keras-keras mengikuti irama drum yang ditabuh di barisan depan suporter. Walau jumlah kecil, kami tidak merasa kalah ramai dibanding suporter Persija. Begitulah terus, bahkan saat pertandingan sudah dimulai. Kami bahkan lebih memperhatikan pemandu daripada pertandingannya.

Kami baru terdiam setelah gol Bambang Pamungkas menggelinding ke gawang Khoirul Huda. Skor 1-0 untuk Persija. LA Mania mulai duduk tenang memperhatikan pertandingan sambil terus berharap bisa membalas gol. Namun sayang, hingga pertandingan berakhir pemain Persela tidak berhasil melesakkan satu gol pun. Jadilah, kami pulang dengan bekal kalah 1-0. [KHO]

Tasyakurane Rien Zumaroh

Arek-arek Wasiat ketiban rezeki. Tak disangka-sangka ada yang tasyakuran. Maklum, bukan musimnya wisuda. Kamis (26/01/09) arek-arek berkumpul di Base Camp Wasiat untuk menghadir undangan dari Rien Zumaroh. Jadilah, malam itu (setelah maghrib) kami makan tumpeng bersama yang dipesan dari "ibu"-nya arek-arek Wasiat, Bu As.

Menurut penuturan yang punya hajat, tasyakuran ini adalah salah satu bentuk terima kasihnya pada Wasiat yang telah berjasa 'menemani' sejak awal menjejakkan kaki di UIN hingga lulus kuliah—dan bekerja. Semenjak masih kuliah, dia bertekad bila sudah bekerja akan mengadakan tasyakuran (makan-makan, hehehe) bersama arek-arek Wasiat. Dan, alhamdulillah, sekarang dia telah bekerja dan bisa mewujudkan tekadnya.

Rien Zumaroh, nama lengkapnya. Sesungguhnya bukan anak Wasiat. Dia bendahara Himabi (organisasi alumni PP Bahrul Ulum di Jakarta). Namun, sejak awal kuliah, dia sudah berkenalan dengan arek-arek Wasiat dan aktif mengikuti kegiatan-kegiatannya. Dia hampir selalu hadir dalam setiap diskusi yang diadakan di base camp Wasiat. Dalam beberapa kesempatan pula, dia juga mengikuti workshop dan LPJ pengurus Wasiat. Arek-arek Wasiat pun tidak ragu lagi "menghadiahi" sebagai anggota istimewa Wasiat. [KHO]

Senin, 24 November 2008

PESTA KARYA WASIAT 2008

PESTA KARYA WASIAT 2008
Wadah Silaturrahim Alumni Tarbiyatut Tholabah Kranji
di Jakarta

Pendahuluan

Menyambut Tahun Baru Hijriah dan dalam rangka tasyakuran Alumni Tarbiyatut Tholabah di Jakarta, Wadah Silaturrahin Alumni Tarbiyatut Tholabah Kranji di Jakarta (WASIAT) menyelenggarakan Pesta Karya Wasiat 2008. Kegiatan tahun 2008 ini melombakan dua kategori, yaitu Menulis Cerpen (Tingkat MA/MAK) dan Menulis Pengalaman Menarik di Sekolah (Tingkat MTs).

Tujuan
Kegiatan ini bertujuan:
• meningkatkan budaya membaca di Tarbiyatut Tholabah;
• menumbuhkan tradisi menulis di kalangan pelajar Tarbiyatut Tholabah;
• menciptakan rasa percaya diri lewat karya tulis;
• memberi wahana berkompetisi bagi para pelajar di Tarbiyatut Tholabah;

Peserta
• Lomba Menulis Cerpen, pesertanya adalah seluruh siswa/i Madrasah Aliyah Tarbiyatut Tholabah
• Lomba Menulis Pengalaman Menarik di Sekolah, pesertanya adalah seluruh siswa/i Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatut Tholabah

Ketentuan Lomba
• Naskah diketik pada kertas folio, dengan font Times New Roman 12, spasi 1.5.
• Panjang maksimal tulisan adalah 7 halaman.
• Setiap peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal 2 naskah.
• Tema Lomba: Sekolah (Pendidikan), Persahabatan, dan Akhlak/Budi Pekerti.
• Peserta dilarang mencantumkan namanya di lembar karyanya.
• Nama peserta didaftarkan bersama judul karyanya di panitia.
• Naskah Lomba Menulis Cerpen diserahkan pada Ustd. Hj. Durrotun Aniqoh dan Ust. Khoirul Amin, S.Pd. Naskah Lomba Menulis Pengalaman Menarik di Sekolah diserahkan pada Ust. Ilham Faizin, S.Pd. Atau bisa juga dikirim langsung via email ke panitia: wasiat.jakarta@gmail.com
• Batas penyerahan naskah adalah tanggal 25 Desember 2008.
• Pengumuman pemenang dan pembagian hadiah dilaksanakan pada waktu pembagian Laporan Hasil Belajar (Februari 2009).

Kriteria Penilaian:
• Orisinalitas, Keutuhan Cerita, dan Kesesuaian tema
• Gaya bahasa & Kreatifitas Penulisan
• Bobot Cerita dan Alur yang Logis

Juri
Dewan Juri Lomba Menulis Cerpen antara lain:
1. Drs. Abdullah Zawawi, MA (Guru Bahasa Indonesia dan Kepala Sekolah MA TABAH)
2. Drs. Amin Dahlan (Guru Bahasa Indonesia MA TABAH)
3. Alfin Sonhaji, S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia MA TABAH)

Dewan Juri Menulis Pengalaman Menarik di Sekolah antara lain:
1. Drs. Moh. Yasa’ Shobary (Guru Bahasa Indonesia MA TABAH)
2. Moh. Fatih Luthfi, S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia MA TABAH)
3. Ilham Faizin, S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia MA TABAH)

Hadiah

Pemenang Lomba Menulis Cerpen mendapatkan hadiah sebagai berikut:
Pemenang 1 : Beasiswa 200.000 + Piala + Piagam
Pemenang 2 : Beasiswa 150.000 + Piala + Piagam
Pemenang 3 : Beasiswa 100.000 + Piala + Piagam

Pemenang Lomba Pengalaman Menarik di Sekolah mendapatkan hadiah sebagai berikut:
Pemenang 1 : Beasiswa 150.000 + Piala + Piagam
Pemenang 2 : Beasiswa 100.000 + Piala + Piagam
Pemenang 3 : Beasiswa 75.000 + Piala + Piagam

Informasi lebih lanjut:
Moh. Shorih Al Kholid
0856 4625 2020
http://wasiat-jakarta.blogspot.com
email: wasiat.jakarta@gmail.com

Jakarta, 25 November 2008

Acara ini terselenggara atas kerjasama:
WASIAT Jakarta
MA Tarbiyatut Tholabah
MTs Tarbiyatut Tholabah

Nb:
• Naskah-naskah terpilih akan dimuat secara berkala di Blog-nya WASIAT.
• Keputusan dewan juri tidak bisa diganggugugat.

Kamis, 16 Oktober 2008

Angkot Ber-AC

Ada inovasi mengejutkan dalam dunia perangkotan di Jakarta. Kemarin (15/10/08), saya melihat sebuah angkot D 01 baru jurusan Ciputat—Kebayoran yang di dalamnya terdapat sebuah televisi. Layar mungil seperti layaknya dalam mobil-mobil pribadi itu terdapat di bagian depan, di samping sopir dan agak ke atas—tepatnta dekat cermin. Sehingga, dapat juga disaksikan oleh para penumpang di bangku belakang.
Saya yang kebetulan ada di bis kota di sampingnya—waktu jalanan agak macet—menyaksikan para penumpang yang tampak fokus mengarahkan pandangannya ke arah televisi. Mungkin ini adalah pengalaman baru yang mereka dapatkan. Adanya televisi ini mungkin bisa membantu mengurangi kejenuhan saat terjebak dalam kemacetan.
Sekitar 2 tahun yang lalu, sempat juga muncul inovasi unik. Yakni, memberi fasilitas AC pada angkot. Waktu itu, yang jadi “korban percobaan” adalah angkot 06 jurusan Kampung Melayu—Gandaria. Angkot-angkot terbaru, semuanya dilengkapi dengan AC. Pintu pun harus ditutup. Kacanya pun dibuat buram, sehingga situasi di dalam angkot tidak terlihat dari luar. Sebaliknya, penumpang dapat melihat keadaan di luar angkot dengan leluasa. Namun, inovasi seperti hanya berlangsung beberapa waktu. Setelah itu? Entah karena rusak atau karena penghasilan dari angkot ternyata tidak mencukupi untuk biaya perawatan AC, fasilitas “mewah” itu pun kembali dilepas.
Akankah hal serupa terjadi pada angkot D 01 jurusan Ciputat—Kebayoran ini? Kita tunggu saja perkembangannya. Yang pasti, usaha untuk memberi pelayanan yang lebih baik dan nyaman, patut kita dukung dan syukuri. [KHO]

Kamis, 18 September 2008

Pelajaran dari Pak Djakfar

Lama sekali sesungguhnya saya ingin menuliskan intisari yang saya dapatkan dari Pak Djakfar pada acara Sharing senior dengan junior WASIAT di Puncak, Bogor. Namun, baru sekarang saya berkesempatan mendokumentasikannya untuk blog WASIAT. Semoga catatan ini bermanfaat.

Pak Djakfar mengawali motivasinya dengan mengutip syair yang kerap disenandungkan oleh (alm) Kiai Baqir Adelan, yang ditujukan kepada para muridnya.:
“Quumu Ayyuhas Syubbanul Kiram”
Bangkitlah, wahai para pemuda yang mulia.

Bangkit dan Bergerak

Kita sesungguhnya adalah para pemuda yang mulia dan terhormat, namun kita belum bisa mencapainya jika kita hanya duduk-duduk saja, banyak tidur, terlalu sering bermain game, dan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Kita harus bangkit, bergerak, berusaha, dan menunjukkan bahwa diri kita ada. Masih layak dianggap sebagai manusia yang hidup dan bernapas. Jika tidak, maka layaklah kita untuk ditakbiri sebanyak empat kali (shalat jenazah).


Mengenai masa depan


“Kita tidak tahu, nanti akan menjadi apa. Maka, berbaik-baiklah pada semua orang. Karena kita tidak tahu; bisa jadi orang tersebut adalah penyelamat kita suatu saat nanti.”

Persiapkan Modalnya Sekarang

Setiap dari kalian akan menjadi orang yang sukses, orang yang lebih baik dan terhrmat daripada sekarang, asalkan mempunyai modal yang lengkap. Oleh karena itu, lengkapilah modal kalian. Modal apa saja, dalam bidang apa saja. Pelajari semuanya sebaik-baiknya. Karena—sekali lagi, Anda tidak tahu di bidang yang mana kelak Anda akan berperan. Siapa tahu, kelak salah seorang di antara kalian “dipaksa” menempati posisi tertentu. Menjadi menteri, misalnya. Masalahnya, siap tidak, andai itu benar-benar terjadi?

Berbuat Saja, Tak Usah Pikirkan Balasannya

Tidak usah berpikir bahwa apa yang kalian lakukan itu untuk kalian. Tapi, lakukan saja. Berbuat saja yang terbaik dalam setiap kesempatan. Karena bagian kalian akan diberikan nanti. Tak usah dipikirkan. Waqul i’maluu fa sayarallahu amalakum wa rasuuluhuu wal mu’minuun. “Berbuat sajalah kamu. Maka, itu akan dilihat oleh Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman.”

Setelah beberapa kalimat dahsyat yang memotivasi, Pak Djakfar menutup dengan prinsip pribadinya:

“Begitu saya hidup, saya tidak boleh menjadi orang yang tidak berguna. Pokonya saya berbuat baik saja. Efeknya apa buat saya? Gak perlu dipikirkan. Nanti akan datang sendiri.”
Semoga bermanfaat.

Blog Archive

Popular Posts