web 2.0

Rabu, 16 Desember 2009

Dalil dalil Puasa bulan Muharram Puasa Hari Assyura tanggal 9 dan 10 Muharram

1. Sabda Rasul saw : “sebaik baik puasa setelah ramadhan adalah puasa di bulan Muharram” (shahih Ibn Hibban hadits no.3636)
2. Sabda Rasulullah saw : “puasa hari asyura menghapus dosa setahun yg sebelumnya” Shahih Muslim hadits no.1162)
3. sunnah membelanjakan hadiah untuk istri dan keluarga di hari asyura, dan para sahabat menjadikan puasa untuk anak2 mereka yg masih bocah pula, diriwayatkan dalam beberapa hadits pada shahih muslim bahwa shabata mengumpulkan anak anak bocah mereka di masjid dan membuatkan mainan mainan untuk mereka, bila mereka menangis karena lapar maka mainan itu diberikan pada mereka untuk melupakan lapar dan hausnya. (shahih Muslim).
4. mengenai puasa di bulan muharram yg terbaik adalah pada tanggal 9-10.
5. dan riwayat shahih menyatakan bahwa puasa paling afdhal setelah ramadhan adalah di bulan muharram.
6. Niat Puasa Aasyura (10 Muharram) :
” NAWAYTU SHAUM ASYURA SUNNAH LILLAHI TA’ALA”
7. Puasa 10 muharram adalah sunnah Rasul saw, demikian belasan hadits riwayat shahih Bukhari dan shahih Muslim dan lainnya, riwayat shahih Muslim bahwa Rasul saw bersabda puasa 10 muharram menghapus dosa setahun, riwayat shahih Ibn Hibban sebaik baik puasa setelah ramadhan adalah puasa asyura (10 muharram).Dalam madzhab syafii (madzhab kita), berpuasa adalah pada 9-10, karena Imam Syafii berfatwa terdapat hadits Rasul saw bahwa jika aku menjumpai tahun yg akan datang aku akan berpuasa 9 dan 10 muharram, namun beliau wafat dan tidak sempat melaksanakan puasa 9 - 10,
namun Imam syafii berfatwa bahwa puasa 9-10 jauh lebih berhak dilakukan, demi tidak menyamai yahudi yg berpuasa hanya pada 10 Muharram saja, karena Rasul saw selalu mengajarkan untuk tidak menyamakan diri dg yahudi dan nasrani.

http://blog.its.ac.id/syafii/2009/11/28/puasa-bulan-muharram-puasa-hari-assyura-tanggal-9-dan-10-muharram/

Peristiwa besar islam yang terjadi pada 10 Muharram (Kisah-kisah Para Nabi)

1. Nabi Adam as. diciptakan oleh Allah swt. dan dimasukkan ke dalam surga
(QS. Al Baqarah 30-34)

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”
Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

(QS Shaad 74-75)
Allah berfirman: “Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”
Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

(QS. Shaad: 77-81)
Allah berfirman: “Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.”
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.”
Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat).”

(QS. Al Hijr: 39-41)
"Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka.”
Allah berfirman: “Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya).”

(QS. Al A'raaf: 19-22)
"(Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim”.
Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”.
Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua”,
Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”

(QS. Al A'raf: 24)
Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.”

2. Taubat Nabi Adam as. diterima oleh Allah swt.

(QS. Al Baqarah: 37-39)
"Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

3. Nabi Idris as. diangkat ke langit

4. Kapal Nabi Nuh as. mendarat di atas gunung Judi

(QS. Nuuh: 5-7)
"Nuh berkata: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran).
Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.

(QS. Huud: 36)
"Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan.

(QS. Nuuh: 26-27)
"Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.

(QS. Huud: 37-46)
"Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang yang lalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: “Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami).”
Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal.”
Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: “Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.” Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.
Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.” Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.”
Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” Dan air pun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang lalim.”
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.”
Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”

(QS. Huud: 47-48)
"Nuh berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikat) nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.”
Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.”

5. Nabi Ibrahim as. selamat dari api raja Namrudz

(QS. Al Baqarah: 124)
"Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.”
(QS. Al Anbiya': 51-70)
"Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan) nya.
(Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadah kepadanya?”
Mereka menjawab: “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya”.
Ibrahim berkata: “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata”.
Mereka menjawab: “Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?”
Ibrahim berkata: “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu”.
Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya.
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
Mereka berkata: “Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang lalim”.
Mereka berkata: “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”.
Mereka berkata: “(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan”.
Mereka bertanya: “Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?”
Ibrahim menjawab: “Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara”.
Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata: “Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)”,
Kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): “Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara”.
Ibrahim berkata: “Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kamu?”
Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?
Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak”.
Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”.
Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.

6. Nabi Yunus as. keluar dari perut ikan

حين - س٣٧ : ١٣٩-١٤٨
"Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.
Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.
Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.
Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.

(QS. Shaad: 87-88)
"Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”
Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.

7. Nabi Ayyub as. sembuh total dari penyakitnya

(QS. Shaad: 41-44)
"Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika ia menyeru Tuhannya; “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan”.
(Allah berfirman): “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.
Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran.
Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya).

8. Nabi Yusuf as. keluar dari sumur pembuangan
(QS. Shaad: )
"Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya dia berkata: “Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!” Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

9. Nabi Musa as. menyeberangi laut Merah beserta kaumnya

(QS. Shaad: 87-92)
"Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: “Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat salat dan dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman”.
Musa berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.”
Allah berfirman: “Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui”.
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.
Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.

10. Kisah hijrah Nabi saw

Hijrah dilakukan pada sa’at ummat Islam mengalami puncak penindasan dari orang-orang kafir dan orang-orang musyrik Makkah dengan boikot ekonomi. Bahkan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik telah bersepakat untuk membunuh Nabi Muhammad saw.
Hijrah merupakan titik balik dari kemenangan ummat Islam setelah mereka mengalami penindasan dan penganiayaan dari musuh-musuh mereka, ya’ni kaum kuffar dan musyrikin.
Hijrah merupakan fase kedua dari perjuangan ummat Islam, yaitu fase pembangunan fisik/lahir. Fase pertama dari perjuangan ummat Islam yang dipelopori oleh Nabi Muhammad saw. dilakukan di Makkah adalah fase pembangunan mental spiritual, yaitu menanam dan menggembleng keimanan ummat.
Inilah contoh yang baik dalam mensukseskan perjuangan untuk membangun sesuatu bangsa; karena dalam waktu 23 tahun perjuangan Rasulullah saw. berhasil dengan gilang-gemilang.

(QS. AL Ahzaab: 21)
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Hijrah merupakan batu ujian bagi nilai keimanan ummat Islam.

(QS. Al Hasyr: 8)
(Juga) bagi para fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.

وقال رسول الله صلعم: لا يؤمن أحدكم حتى يكون الله ورسوله أحبّ اليه من نفسه وماله وولده
ووالده والناس أجمعين .
Hijrah dilakukan ke Madinah karena warga Madinah telah melakukan bai’at / janji di hadapan Nabi saw. akan setia membela agama Islam dengan jiwa, raga dan harta mereka.
Motif dari hijrah Nabi saw. adalah untuk memperjuangkan agama Islam, yaitu membangun dunia baru yang bersih dari ciri-ciri Jahiliyyah.

1. Penyelewengan hukum

(QS. Al Ma'idah: 49-50)
"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang fasik. Apakah hukum Jahiliyyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik dari pada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?

2. Sifat angkuh, congkak dan egoisme buta ( حميّية الجاهلية )

(QS. Al Fath: 26)
"Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyyah, lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang mu’min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa (kalimat tauhid dan memurnikan keta’atan kepada Allah); dan adalah mereka berhak dengan kalimat taqwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

3. Mental kerdil, suka menggantungkan nasib kepada kekuatan luar ( ظن الجاهلية).

(QS. Ali Imron: 154)
"Kemudian setelah kamu berduka cita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari kamu (yang kuat keyakinannya), sedang segolongan lagi (orang Islam yang masih ragu-ragu) telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri. Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan Jahiliyyah (yaitu bahwa kalau Muhammad itu benar-benar seorang Nabi dan Rasul, tentu dia tidak dapat dikalahkan dalam peperangan). Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?” Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah”. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak terangkan kepada kamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahan) di sini!” Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tampat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dada kamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati”.
Orang-orang yang bermental kerdil ini ialah orang-orang munafiq, para benalu yang selalu menggantungkan nasib kepada kekuatan luar.

4. Kebudayaan porno ( تبرّج الجاهليّة )

(QS. Al Ahzaab: 33)
"Dan hendaklah kamu tetap di rummahmu dan janganlah kamu (keluar) berhias dan bertingkah laku seperti orang Jahiliyyah yang dahulu; dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta’atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahli bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : بدا الإسلام غريبا وسيعود كما بدا غريبا فطوبى للغرباء . رواه مسلم .
الغرباء : هم الذين يصلحون ما أفسده الناس من سنتى والذين يحيون ما أماته الناس من سنتى.
فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيّا .
س ١٩ : ٥٩
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.

Sumber http://pesantren.or.id.29.masterwebnet.com/ppssnh.malang/cgi-bin/content.cgi/artikel/tahun_hijriyah.single

Senin, 18 Mei 2009

Siswa TABAH Dapat Beasiswa DEPAB

Pengurus WASIAT dan Keluarga Besar Alumni Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan mengucapkan SELAMAT kepada para siswa/i yang berhasil lulus seleksi calon peserta Program Beasiswa Santri Berprestasi Departemen Agama Republik Indonesia tahun 2009

Berikut adalah nama-nama yang lulus:
1. Diana Fitriawati : IAIN Walisongo Semarang/ Ahwal Syakhsiyah-Ilmu Falak
2. Muhammad Bahauddin : IAIN Walisongo Semarang/ Ahwal Syakhsiyah-Ilmu Falak
3. Nur Alifah : IAIN Walisongo Semarang/ Ahwal Syakhsiyah-Ilmu Falak
4. Nur Syafiah : ITS Surabaya / Teknologi Informatika

info diperoleh dari koran seputar indonesia.
tapi, denger2 ada 6 anak yang dapat beasiswa. tapi, aku gak tahu yang lainnya. mungkin bagi yang tahu bisa nambahi. thanks!!!

Minggu, 10 Mei 2009

Tim Futsal WASIAT FC

Masykur dan Misbah melihat hasil undian turnamen Vnet yang diikuti Wasiat FC

Para pemain Wasiat FC tampak gembira meski kalah

Bos dan juragan Wasiat FC (baju putih) dengan gagahnya duduk di antara pemain

Kapten tim, Abrohul (paling kiri) tertunduk lesu menyesali kekalahan timnya

Walimatus Tasmiyah Putri Kak Millah-Mbak Win

Selamat datang di dunia,

SHOFA MAULIDA AHMAD


binti

Ahmad Millah Hasan & Wiwin Suherni

"Semoga menjadi anak yang sholihah"

Foto-Foto:

Khataman dulu sebelum ....

Baca "marhaban" sambil berdiri




Sebelum acara 'resmi' (makan-makan), kita ngaji khataman Qur'an dulu.

Dail Khoir mengelus si bayi, Shofa Maulida (sambil membisikkan doa)

Khataman nich...!

Khataman nich...!

Khataman nich...!



Senin, 20 April 2009

Anak Kedua Ahmad Millah Lahir

JAKARTA - Alhamdulillah, telah lahir anak kedua Bapak Ahmad Millah, Pembina sekaligus senior Wadah Silaturrahim Alumni Tarbiyatut Tholabah Kranji di Jakarta (WASIAT). Anak perempuan itu lahir pada malam hari Selasa, 14 April 2009 yang lalu. Ia dilahirkan di Klinik Syarif Hidayatullah UIN Jakarta dengan berat normal dan dalam keadaan sehat wal afiyat. Ibunya, Mbak Wiwin, juga sehat wal afiyat.

Ahmad Millah sangat bersyukur dengan kelahiran adiknya Dicky itu. Keingianannya mempunyai anak perempuan terkabul--setelah anak pertama lelaki. Dia berharap, kelak anaknya bisa menjadi anak yang sholihah, berbakti pada kedua orang tuanya, berguna bagi bangsa, agama, dan NU (Nahdhatul Ulama). [KHO]

Ahmad Millah dan Mbak Win dalam sebuah acara WASIAT, Jakarta.

Kamis, 16 April 2009

Catatan 3 Tahun Kiai Baqir; Bekal Apakah yang telah Kita Siapkan?

13 April lalu adalah tepat 3 tahun wafatnya sang guru, KH Moh Baqir Adelan. Kami, para alumni Tarbiyatut Tholabah Kranji di Jakarta, mengadakan tahlilan dan doa bersama untuk beliau. Tak terkira sebelumnya, antusias teman-teman Wasiat begitu besar dalam acara tersebut di tengah kesibukan masing-masing. Lokasi acara—di Asrama An-Nuur, penuh sampai di teras. 


Dalam undangan yang saya sebar pada anggota Wasiat via SMS, sengaja saya menggunakan redaksi "PEMBERITAHUAN", bukan "UNDANGAN" atau "MOHON KEHADIRAN". Saya ingin menyampaikan bahwa acara ini bukanlah "paksaan", tapi kerelaan.

Minggu, 12 April 2009

Ulang Tahun ke 34 Cak Ud

Ketua Umum WASIAT, Moh. Shorih Al Kholid (kanan), menyerahkan hadiah buku persembahan warga WASIAT "Cak Ud di Mata Kami" kepada Cak Ud (kiri) pada hari ulang tahunnya yang ke 34. Buku tersebut berisi kumpulan komentar, saran, kesan, gambaran, dan pandangan warga Wasiat terhadap sosok Cak Ud.

Minggu, 05 April 2009

Dua Anak Wasiat Diwisuda di UIN Jakarta

Lapor!
Diberitahukan kepada seluruh alumni Tarbiyatut Tholabah Kranji, khususnya yang di Jakarta, bahwa pada hari Sabtu, 4 April 2009, dua orang alumni TABAH telah berhasil diwisuda di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mereka adalah:
1. Kholishotul Ilmiyah (Dirasat Islamiyah)
2. Pujiono (Politik dan Pemikiran Islam)

Keduanya telah berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan baik dan benar. (buktinya, bisa diwisuda!)
Semoga ilmu yang didapatkan juga yang baik-baik dan yang benar-benar.
Semoga ilmunya juga bermanfat di jalan yang baik dan benar.
Semoga kalau nyontreng besok Kamis, juga nyontreng partai yang baik dan benar.

Kok jadi baik dan benar terus sich...?
Pokonya membela yang benar aja deh...!
(Sorry, ini bukan kampanye lho...!)
Pilihan tetap ada di tangan Anda. Partai yang baik dan benar pun, ada dalam pertimbangan Anda. Lha wes podo mumayyiz kabeh khan...?! hehehe...

Ini-ini fotone:

Pujiono (Politik dan Pemikiran Islam) berpose dengan ketum WASIAT, Moh. Shorih Al Kholid, usai diwisuda

KH Ah. Sjafi' Ali, Dewan Pengasuh PP Tarbiyatut Tholabah beserta keluarga yang ikut hadir dalam acara wisuda putrinya

Setia Menunggu:
Ki-Ka; Ummu Shofiyah, Dina, Sun'iyah, dan Ana sedang menunggu wisudawati

Kholisotul Ilmiyah berpose dengan anggota WASIAT
Ka-Ki: Khaled (Ketum), Ana, Kholishotul Ilmiyah, dan Sun'iyah



Arek-arek Wasiat ngumpul, duduk-duduk, lihat orang yang lalu-lalang. Pada nggak duwe kerjaan apa? hehehe... senengane kok mejheng ae...

Ini juga, malah rebutan eksyen.
Yah, siapa tau ada orang yang nyari model yang kebetulan buka blog Wasiat dan nemu modelnya di sini (jadi model iklan "jangan buang sampah sembarangan")

Pujiono berpose dengan Sekretaris Umum Wasiat, Moh Dail Khoir

Kalau yang ini, lagi pada nikmati "berkah" kalau ada teman yang wisuda. hehehe

Yang laen cepet nyusul wisuda, ya....


* sengaja menggunakan kalimat yang ramah, biar ga malas bacanya. hehehe..

Rabu, 01 April 2009

Peringatan Maulid Nabi dan Haul KH Musthofa di Wasiat

Makan-makan setelah acara, adalah acara wajib.

Makannya pakai talam lagi, Seperti di pondok dulu. hehehe...

Semoga berkahe akeh...





pada khusyuk nie, baca Yasin dan Tahlil

pada khusyuk nie, baca Yasin dan Tahlil

pada khusyuk nie, baca Yasin dan Tahlil

Ahad, 15 Maret 2009 yang lalu Wadah Silaturrahim Alumni Tarbiyatut Tholabah di Jakarta (WASIAT) mengadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul KH Musthofa. Kegiatan ini dilaksanakan di kediaman salah seorang senior sekaligus salah satu pendiri Wasiat, Bapak Ahmad Millah Hasan, di Ciputat.


Dalam kesempatan tersebut, juga hadir beberapa senior lain. Ada Moh. Nur Huda, mantan Ketua Umum Wasiat yang juga pembina Wasiat saat ini. Ada juga Anam Anshori, senior Wasiat yang sangat sibuk dengan pekerjaannya, namun masih bisa menyempatkan untuk hadir di acara tersebut. Juga ada Mbak Masruroh, senior—alumni IIQ—yang menjuarai berbagai perlombaan MTQ. Selain itu, warga Wasiat lainnya juga antusias mengikuti kegiatan yang rutin dilaksanakan di Pondok Kranji dan ditradisikan di Jakarta pula.


Menurut rencana, acara akan dimulai pada pukul 14.00 WIB. Namun, karena jalan Bungur, Ciputat, tempat berlangsungnya acara sedang terlanda banjir, acara pun diundur setelah Maghrib (baca tulisan "Wasiat Kena Banjir").

Setelah pembukaan, acara diawali dengan membaca Surah Yasin. Setelah itu, dengan dipimpin oleh RM Syarifuddin Zaki, warga Wasiat berdoa bersama untuk para masyayikh, asatidz, pendiri, santri, dan seluruh alumni Tarbiyatut Tholabah.


Mantan Ketua Umum, Moh. Nur Huda, kemudian memberikan sambutan tentang urgennya kegiataan ini. Dia mengharap kegiatan ini terus dilangsungkan setiap tahun.


Sebelum doa, Bapak Ahmad Millah memberikan sambutan sebagai tuan rumah sekaligus tauiyyah hasanah bagi warga Wasiat. Dia sempat menyinggung tentang sejarah berdirinya Wasiat dan tujuan Wasiat ini didirikan. Setelah itu, dia memberikan motivasi dan semangat bagi para wasiater (anggota Wasiat) untuk memperoleh kesuksesan. [KHO]

Wasiat Kena Banjir

seorang anak melintas di jalanan di depan Base Camp Wasiat Jakarta

Jalanan di depan Base Camp Wasiat yang tergenang air

Dicky, Anak-e Kak Mill-Mba Win, yang tampak gembira padahal Omahe kebanjiran. hhehee.

Mereka menutup pintu dengan bahan lilin, agar air tidak menemubus masuk terlalu banyak lewat sela di bawah pintu.


Hujan deras mengguyur kawasan Ciputat, Ahad siang (15/03/09). Base camp Wasiat, tempat mangkalnya alumni Tarbiyatut Tholabah di Jakarta juga terkena. meski tidak sampai masuk kosan, air di depan base camp sudah mencapat lutut. lihat saja fotonya.. hehehe

Rumah senior Wasiat, Ahmad Millah Hasan, yang sedianya digunakan sebagai tempat Acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul KH Musthofa juga tergenang air (silakan lihat fotone). Gak perlu nulis banyak-banyak, yang penting ada fotone dan terdengar beritane. Iya kan? hehehe....

Selasa, 10 Maret 2009

Mbak Himah Menikah

Keluarga Besar WASIAT

Mengucapkan

Barakallahu Laka Wabaraka Alaika Wajama'a Bainakuma fi Khoirin

Semoga Allah memberkahi keberkahan dalam segala kondisi

Kepada

Siti Fahimah
(Laren)

dengan

Ahmad Mudzakir (Kemantren)


Lamongan, 21 Februari 2009

Sabtu, 21 Februari 2009

Lomba Bakiak di Lomba Agustusan Wasiat





Lomba Kepruk Kendil di Lomba Agustusan Wasiat





Blog Archive

Popular Posts