web 2.0

Senin, 21 April 2008

Ngekose Anak Wasiat

Anak Wasiat, khususnya yang tinggal di sekitar UIN, mayoritas kosan mereka terfokus di base Camp WASIAT. Base camp yang dikontrak senilai 4.5 juta/tahun itu dihuni oleh 8 anak. Sebagai 'kepala suku' di base camp adalah M. Agus Saifuddin yang merupakan anggota Wasiat tertua di antara penghuni lainnya yang kebanyakan adalah anak yang baru masuk tahun 2007 ini.

Selain itu, ada pula yang tinggal di dekat Musholla (masih satu gang dengan base camp Wasiat) yaitu Ahmad Sugiono, Mufarrih, dan Moh. Dail Khoir. Mereka menyewa kontrakan satu kamar (kamar mandi di dalam) berukuran kira-kira 3x6 meter. Jarak kosan mereka sekitar 15 meter dari base camp.

Kelompok ketiga adalah keluarga Ahmad Millah Hasan. Kosan ini juga berdekatan dengan base camp. Kak Millah, begitu panggilan akrabnya, menyewa satu rumah dengan 3 kamar seharga 11 juta/tahun. Di sini, kak Millah tinggal bersama istri, anaknya, adiknya (Rozi), dan Udien.

Selain itu, masih ada pula keluarga H. Abdullah Mas'ud. Cak Ud membeli sebuah rumah toko yang terdiri dari 2 tingkat. dia tinggal di sini bersama adiknya, Lathifatus Sun'iyah, dan 'pembantu rumah tangga' Moh. Asy'ari. Selain sebagai tempat hunian, rumah Cak Ud ini juga difungsikan sebagai tempat usaha penerbitan Penerbit Cendekia Muda yang didirikannya.

Ada pula Moh. Shorih Al Kholid yang tinggal sendirian dalam kamar berukuran 3x3 meter. Dia menyewa sendirian kamar tersebut seharga 150 ribu/bulan. Kamar ini terhitung murah karena kamar mandi ada di luar; yakni satu kamar 'dikeroyok' oleh 6 kamar yang masing-masing diisi satu orang. Kosan Khaled ini letaknya juga berdekatan dengan Base Camp, sekitar 40 meter dari base camp. masih satu gang juga.

Sementara itu, Moh, Nur Huda, Ketum Wasiat, tinggal di tempat yang lumayan jauh dari kampus juga jauh dari base camp. Dia ngekos bersama kawan-kawannya yang juga dari Jawa Timur, tapi bukan anggota Wasiat.

0 comments:

Blog Archive

Popular Posts