web 2.0

Selasa, 08 April 2008

Drs. Moh. Dja’far Hasan, MM.

Belajar dan Bekerja Sungguh-sungguh dan Perbanyak Kolega

Sejak kecil, pria yang menempuh pendidikan tingkat MTs dan MA (dulu PGA 6 tahun) di Tarbiyatut Tholabah ini memang punya minat besar pada yang namanya belajar. Baginya, minat belajar tidak boleh berhenti sampai kapan pun dan di mana pun. Sekolah haruslah menjadi kegiatan utamanya. Belajar tidak terbatas pada apa yang didapat di bangku sekolah.

Mengapa? “Karena apa yang didapat di bangku sekolah hanyalah sekadar bahan. Kita harus bisa mengembangkan bahan tersebut dengan banyak menggali dari apa-apa yang ada di sekitar kita. Selain itu, aktivitas belajar juga bisa dilakukan dari siapa pun dengan banyak bergaul. Orang yang ingin sukses, harus banyak menambah (ilmu) dan banyak bergaul,” beber Pak Dja’far mantap ketika ditemui Al-Washiyyah.

Awalnya, selepas PGA 6 tahun, Dja’far berkeinginan masuk jurusan ekonomi. Namun, keterbatasan kemampuannya saat itu membuat ia harus menerima kenyataan tidak diterima di jurusan impian tersebut. Saat itulah abangnya yang mengetahui bakat Dja’far di bidang belajar-mengajar, menyarankan untuk masuk di IKIP Surabaya. Saran tersebut diterimanya begitu saja. Ternyata setelah masuk kuliah, barulah dia merasakan asyiknya. Bahkan, baru di semester awal, beliau sudah aktif nyambi mengajar di tiga sekolah. Pada masa kuliah itu pula, beliau telah menjabat sebagai wakil kepala sekolah di salah satu SMP di Surabaya.

Lulus kuliah, Dja’far ingin mencari tantangan lain. Tanpa sungkan, dia memohon kepada salah seorang dosen yang kenal akrab dengannya untuk dicarikan pekerjaan. Dia ditawari untuk menjadi konsultan di perusahaan Kereta Api di Madiun. Pekerjaan tersebut diterima dan dijalankannya dengan sungguh-sungguh. Pada awal mula bekerja, sempat muncul perasaan kurang puas dengan profesinya saat itu. Atas dorongan sang Dosen, Dja’far bertahan untuk melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya.

0 comments:

Blog Archive

Popular Posts