LAMONGAN – Grup hadrah Rafifur Rahmat dari Banjarmasin Kalimantan
Selatan tampil sebagai juara 1 pada Festival Lomba Hadrah Nusantara IV
yang digelar di pondok
pesantren Tarbiyatut Tholabah.
Pengumuman pemenang dan pembagian piala dilakukan pada acara puncak Haul KH Musthofa dan Maulid Nabi Muhammad SAW di pondok pesantren tersebut, Minggu (20/1) malam.
Posisi juara kedua diraih oleh grup hadrah Syauqul Muhibbin dari Suci Gresik, dan juara ketiga dipegang oleh Isyqul Musthofa juga dari Suci Gresik. Penampilan tiga grup hadrah ini pada festival yang digelar Wadah Silaturrahmi Alumni Tarbiyatut Tholabah (Wasiat) dan Duta Masyarakat, memang mampu memukau para penonton dan dewan juri.
Juara festival ini berhak menggondol tropi bergilir KH Hasyim Muzadi, piala tetap Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, dan sejumlah uang pembinaan. Sedangkan juara 2 dan 3 juga berhak membawa pulang tropi Khofifah Indar Parawansa dan uang pembinaan.
Untuk piala bergilir diserahkan sendiri oleh KH Hasyim Muzadi yang malam itu tampil sebagai penceramah agama dalam acara puncak haul dan maulid nabi. Sedangkan penyerahan piala tetap Khofifah diwakili oleh tokoh NU, Taufikurrahman Saleh.
Ketua Dewan Juri, Ali Sukarno, mengatakan, grup hadrah Rafifur Rahmat layak dinobatkan sebagai grup hadrah pada festival tahun ini. Sebab, Fafifur Rahmat memang mampu menunjukkan penampilan terbaiknya. Alunan musiknya mampu menghibur para pengunjung dengan tanpa menanggalkan sisi religius pada bacaan sholawat nabi.
Secara keseluruhan, pencipta lagu Kasidah ini menilai bahwa kualitas peserta festival pada tahun ini mengalami peningkatan. Itu menandakan dalam festival tersebut ada persaingan ketat para peserta dari tahun ke tahun.
“Dari sisi ketersebaran peserta juga telah ada grup hadrah dari luar pulau jawa untuk ikut festival. Ini tandanya ada peningkatan kualitas,” jelasnya.
Ketua Panitia Pelaksana, Abdurrahman Wahid, mengatakan, pihaknya merasa puas karena festival hadrah yang digelar tahunan itu telah menyedot perhatian banyak kalangan, terutama dari pecinta kesenian islami.
“Dari tahun ke tahun, kualitas peserta meningkat. Artinya, ada persaingan yang sehat dari masing-masing peserta. Semoga tahun depan akan semakin baik lagi,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, festival hadrah yang telah digelar selama empat tahun ini telah menjadi agenda rutin dan selalu dinantikan para pecinta dan penikmat hadrah. Tahun ini ada 43 grup dari berbagai daerah di Indonesia turut ambil bagian. ”Tahun insyaallah akan digelar kembali dengan kualitas yang lebih baik lagi,” paparnya.
Ketua Wadah Silaturrahmi Alumni Tarbiyatut Tholabah di Jakarta (Wasia), Abrohul Isnaini menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung penyelanggaraan hadrah, termasuk kepada Duta Masyarakat sebagai media patner.
“Dengan kerjasama apik dengan banyak pihak, kegiatan ini terselenggara dengan baik. Jika ada kekurangan, tahun depan akan diperbaiki kembali,” katanya. (Amh)
pesantren Tarbiyatut Tholabah.
Pengumuman pemenang dan pembagian piala dilakukan pada acara puncak Haul KH Musthofa dan Maulid Nabi Muhammad SAW di pondok pesantren tersebut, Minggu (20/1) malam.
Posisi juara kedua diraih oleh grup hadrah Syauqul Muhibbin dari Suci Gresik, dan juara ketiga dipegang oleh Isyqul Musthofa juga dari Suci Gresik. Penampilan tiga grup hadrah ini pada festival yang digelar Wadah Silaturrahmi Alumni Tarbiyatut Tholabah (Wasiat) dan Duta Masyarakat, memang mampu memukau para penonton dan dewan juri.
Juara festival ini berhak menggondol tropi bergilir KH Hasyim Muzadi, piala tetap Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, dan sejumlah uang pembinaan. Sedangkan juara 2 dan 3 juga berhak membawa pulang tropi Khofifah Indar Parawansa dan uang pembinaan.
Untuk piala bergilir diserahkan sendiri oleh KH Hasyim Muzadi yang malam itu tampil sebagai penceramah agama dalam acara puncak haul dan maulid nabi. Sedangkan penyerahan piala tetap Khofifah diwakili oleh tokoh NU, Taufikurrahman Saleh.
Ketua Dewan Juri, Ali Sukarno, mengatakan, grup hadrah Rafifur Rahmat layak dinobatkan sebagai grup hadrah pada festival tahun ini. Sebab, Fafifur Rahmat memang mampu menunjukkan penampilan terbaiknya. Alunan musiknya mampu menghibur para pengunjung dengan tanpa menanggalkan sisi religius pada bacaan sholawat nabi.
Secara keseluruhan, pencipta lagu Kasidah ini menilai bahwa kualitas peserta festival pada tahun ini mengalami peningkatan. Itu menandakan dalam festival tersebut ada persaingan ketat para peserta dari tahun ke tahun.
“Dari sisi ketersebaran peserta juga telah ada grup hadrah dari luar pulau jawa untuk ikut festival. Ini tandanya ada peningkatan kualitas,” jelasnya.
Ketua Panitia Pelaksana, Abdurrahman Wahid, mengatakan, pihaknya merasa puas karena festival hadrah yang digelar tahunan itu telah menyedot perhatian banyak kalangan, terutama dari pecinta kesenian islami.
“Dari tahun ke tahun, kualitas peserta meningkat. Artinya, ada persaingan yang sehat dari masing-masing peserta. Semoga tahun depan akan semakin baik lagi,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, festival hadrah yang telah digelar selama empat tahun ini telah menjadi agenda rutin dan selalu dinantikan para pecinta dan penikmat hadrah. Tahun ini ada 43 grup dari berbagai daerah di Indonesia turut ambil bagian. ”Tahun insyaallah akan digelar kembali dengan kualitas yang lebih baik lagi,” paparnya.
Ketua Wadah Silaturrahmi Alumni Tarbiyatut Tholabah di Jakarta (Wasia), Abrohul Isnaini menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung penyelanggaraan hadrah, termasuk kepada Duta Masyarakat sebagai media patner.
“Dengan kerjasama apik dengan banyak pihak, kegiatan ini terselenggara dengan baik. Jika ada kekurangan, tahun depan akan diperbaiki kembali,” katanya. (Amh)
0 comments:
Posting Komentar