Lebaran seakan menjadi sebuah kewajiban harus pulang. Begitu pula tahun ini, kami keluarga besar Wasiat pun hendak pulang; bersua, berkumpul, dan silaturrahmi dengan orangtua, sanak-saudara, guru, dan teman-teman di rumah.
Berharap dari kereta api Kertajaya langganan kami—yang berdana minim, adalah pilihan paling logis untuk pulang. Namun, sesungguhnya kami enggan naik jika membayangkan betapa sesaknya orang pulang dengan menggunakan kereta yang sama, saat mudik. Sementara kereta api bisnis dan eksekutif, tiketnya sudah pada habis. Itu pun dengan harga yang naik berlipat ganda dari harga normal.
Selama Ramadhan, kami selalu berdoa, berharap ada mudik gratisan lagi seperti tahun lalu. Tahun 2007, kawan-kawan Wasiat pulang mudik bareng dengan menggunakan bis fasilitas gratisan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Alhamdulillah, menjelang pertengahan Ramadhan, ada informasi bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengadakan program mudik gratis. Dengan moto Moncong Putih Mudik Bareng, pengurus menyiapkan 400 bis dengan tujuan kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 13 September 2008. Hari pertama pendaftaran, kantor DPP PDIP di Lenteng Agung disesaki oleh masyarakat yang hendak memanfaatkan kesempatan ini. Berdesak-desakan mereka, antri menunggu giliran.
Pada hari kedua pendaftaran (14/09/08), warga Wadah Silaturrahim Alumni Tarbiyatut Tholabah (WASIAT) yang dikoordinir oleh Abrohul Itsnaini mengumpulkan fotokopi KTP teman-temannya dan membawa ke tempat pendaftaran. Sebanyak 27 orang didaftarkan pada pagi itu oleh Rohul yang berangkat dari Ciputat pada jam 06.00 WIB.
Alhamdulillah, sekitar jam 14.00 WIB, mereka pun berhasil mendapatkan “tiket” mudik gratis. Urusan mudik menjadi tenang sekarang.
Mudik gratis ini akan dilaksanakan serentak di PRJ Kemayoran pada hari Ahad, 28 September 2008 mendatang. Para peserta mudik akan mendapatkan paket mudik dari DPP PDIP sebagai berikut:
- ID Card
- Pin PDIP
- Tas mudik
- Konsumsi
- Asuransi (berlaku selama sebulan)
- Stiker
Kamis, 18 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
Popular Posts
-
Malam itu saya sengaja membuka-buka buku Album Kenangan MA Tabah milik saya. Di halaman pertama daftar guru, mata saya langsung tertuju p...
-
Bagi sahabat-sahabat yang ingin kuliah, namun kesulitan dalam hal pembiayaan, ada salah satu solusi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab...
-
Senin, 5 Mei 2008 | 10:51 WIB Siapa yang tidak kesal melihat si mulut besar atau si tukang ngeyel mengatakan sesuatu yang melenceng dari...
-
Alhamdulillah Laporan pertanggung jawaban (LPJ) Pengurus WASIAT JAKARTA masa khidmad 2013-2015 telah selesai dan alhamdulillah di trima oleh...
-
Oleh: Drs. H. Hamid Syarif, MA* Pada awalnya, para the founding father pondok pesantren; kiai, ulama, masyayikh, dan asatidz mendirikan atau...
-
JAKARTA - Wadah Silaturrahim Alumnni Tarbiyatut Tholabah di Jakarta (WASIAT) kembali menggelar Festival Hadrah Nusantara Ke-III. Festival...
-
Ketua Bidang Penyuluhan dan Pendidikan Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3), Fuada Baradja, memberikan ilustrasi yang cukup mencengan...
-
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Dalam beberapa waktu belakangan ini Kelompok Islamic State of Iraq and Suria...
-
Rangkaian Acara Haul KH Musthofa ke 67 di Pondok Kranji Kec. Paciran Lamongan.
0 comments:
Posting Komentar