Dalam mengembangkan usaha yang dirintisnya dari kecil hingga menjadi sebuah usaha besar di kawasannya ini, KH. Baqir Adelan memiliki beberapa prinsip yang terus dipegang dan dijalankannya sebagai sebuah idealisme usaha.
Pertama, realistis, yakni hanya mengerjakan pekerjaan sebatas kemampuan keuangan perusahanaan dan order yang diterima. Bila menerima pesanan yang tidak mampu dijalankan maka perusahaan akan menolak order ini.
Kedua, amanah dan konsisten, dengan memberlakukan harga tetap sesuai kesepakatan awal meskipun harga bahan baku ternyata naik di tengah-tengah pengerjaan order. UD. Barokah Sejati juga senantiasa menjaga kualitas barang produksinya, menjaga kualitas pekerjaan para karyawannya sehingga tidak mengecewakan pelanggan.
Ketiga, hati-hati, teliti dan berani, perjanjian-perjanjian kontrak jual beli disesuaikan dengan aturan-aturan yang berlaku dalam hukum fikih. Karena pengalamannya yang matang, KH. Baqir Adelan adalah sorang yangsangat teliti dalam menaksir harga-harga bahan baku dan biaya pembuatan sebelum menaksir biaya pemesanan yang harus dibayarkan oleh klien/konsumen.
Di sisi lain UD. Barokah Sejati tidak pernah minder untuk bersaing dalam memenangkan tender lelang berhadapan dengan badan usaha-badan usaha lain yang lebih besar.
Keempat, adil dan kooperatif, dengan menyelesaikan pesanan sesua waktu yang disepakati. Selalu mendahulukan pengerjaan order yang lebih dahulu disepakati meskipun ada lagi order yang lebih tinggi nilainya, dan bahkan jika meninggalkan deposit (uang muka) lebih besar dari yang terdahulu.
Selain mengasuh pesantren dan menjalankan usaha dagangnya, KH. Baqir Adelan juga aktif dalam berbagai kegiatan NU di wilayahnya. Tercatat Beliau adalah salah satu pelopor berdirinya NU di tengah semakin menguatnya hegemoni Masyumi di wilayah Paciran pada tahun 1965 M. Dipercayai sebagai ketua Kortan Ma’arif MWC NU kecamatan Paciran (1967-1975). Wakil Rois Suriah PCNU kabupaten lamongan (1982-1992). Rois Suriah PCNU Lamongan (1992-2002). Mustasyar PCNU Lamongan (2002-2005). A’wan Suriyah PWNU jawa Timur sejak 1993 dan Ketua Suriah PCNU lamongan (2005 hingga meninggal tujuh bulan sejak dilantik). Sementara di luar NU, KH. Baqir Adelan juga turut dipercaya sebagai Ketua MUI Lamongan, Penasehat Bazis Lamongan dan jabatan-jabatan kehormatan lainnya.
Senin, 07 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
Popular Posts
-
Assalamu'alaikum Wr Wb Update hasil TM Fesban Nusantara 8 di ponpes Tarbiyatut Tholabah. Yg diselenggarakan Wasiat Jakarta. JUKLAK (P...
-
Oleh: Drs. H. Hamid Syarif, MA* Pada awalnya, para the founding father pondok pesantren; kiai, ulama, masyayikh, dan asatidz mendirikan atau...
-
Siaran Pers: IKATAN JURNALIS UIN KUTUK PERAMPOKAN DAN PEMBUNUHAN MAHASISWA UIN Senin 25 Januari pukul 14.00 siang telah terjadi perampokan...
-
📢Dibutuhkan !!! Relawan Full Timer untuk Umum/Mahasiswa🇮🇩 🔥(Hanya untuk sekitar 25 orang yang Komitmen) 🔥 ❗Info Recruitement tim Rel...
-
Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah kembali berduka. H. Qomaruddin Mahmud, Ketua Yayasan Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran meninggal dunia...
-
Salah satu kegiatan wasiat yang dilaksanakan di Kediaman Senior-Pembina Wasiat, Ahmad Millah, Ciputat (2010)
-
Tetaplah Bodoh, Tetaplah Lapar Membaca tentang Steve Jobs, sang pendiri raksasa komputer dunia Apple, saya teringat salah satu pe...
-
Dalam rangka memperingati Haul KH Musthofa tahun 2013 ini, PP Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan Jawa Timur, menggelar berbagai ...
-
Malam itu saya sengaja membuka-buka buku Album Kenangan MA Tabah milik saya. Di halaman pertama daftar guru, mata saya langsung tertuju p...
-
🎉🎉Welcome Oktober!!!🎉🎉 🎊Datang dan Meriahkan!!!🎊 💫 *Terbuka untuk umum*💫 Dalam rangka memeriahkan Milad ke-28, *Him...
0 comments:
Posting Komentar